TVRISULBARNEWS – MAMUJU | Ninda Maisara ( Pelapor ) mengaku babak belur akibat diamuk emak – emak saat berada di kos-kosan di jalan Soekarno Hatta. Sabtu malam 15/2/25.
Berita pengeroyokan pada kejadian Sabtu malam dibantah keras oleh seorang ibu rumah tangga ( IRT ) berinisial RI asal Desa Pati’di Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju, yang mengaku terlibat dalam insiden tersebut.
Perempuan RI, mengaku tidak benar telah terjadi pengeroyokan yang disebutkan lewat sejumlah Media oleh Ninda Maesara selaku pelapor. Kata RI, bahwa persoalan ini murni persoalan antara anaknya dengan anak pelapor yang dituduh sebar fitnah yang akhirnya juga tidak terbukti.
“ Waktu itu di sana memang banyak orang, saat terjadi insiden, orang – orang masuk melerai kami agar tidak berkelahi. Jadi sangat sangat salah kalau dia bicara di keroyok, na’ saya kesana bertiga ji’, saya, anak dan adikku, “ jelas RI yang memberikan keterangan klarifikasi
Lanjut kata dia, sebelum terjadi insiden, pelapor memanggil RI beserta anaknya berinisial RD untuk ketemu di kost milik pelapor di jalan Sukarno Hatta pada Sabtu malam. Lanjut kata dia, akhirnya permintaan pelapor di iyakan oleh IR dengan mendatangi kostnya. Saat ketemu, terjadi adu mulut antara pelapor dengan anak kandung IR berinisial RD. Karena anaknya dijaga dari serangan Ninda pelapor, sehingga IR refleks memukul bagian kepala pelapor dengan tangan.
“ Awalnya na panggil anakku lewat pesan WA dan meminta katanya mau ketemu dengan saya.Dan katanya lagi, saya pikir saya takut ya bocah tengik kayak kau, kau pikir saya siapa? ” kata IR yang mengutip percakapan pelapor Ninda lewat pesan WA nya.
Dia mengaku, saat tiba di kost, disana memang banyak orang. Dan tidak benar kalau pelapor Ninda di keroyok, justru dirinya juga menjadi sasaran amukan anak Pelapor, sehingga dirinya mengalami luka cakar di bagian kepala dan tangan.
“ Tidak ada yang dikeroyok, ramai dilihat karena orang – orang disana melerai perkelahian ini, justru saya luka juga kena cakar kuku tangan dari ana pelapor bahkan jilbab saya terbuka ditarik kebelakang, “ ungkapnya yang meminta kepada media untuk tidak memframing jika bukan fakta.
Terkait luka di bagian pelipis pelapor Ninda, RI mengaku luka itu dipastikan tidak terkena benda tumpul seperti yang disebut ada kunci motor, melainkan penyebab berdarah itu diduga kuku tangannya saat refleks memukul ke bagian wajah pelapor Ninda.
“ Memang saya pukul dia, saya refleks saat itu karena saya jaga anak saya jangan sampai di duluangi dipukul. Dan itu, tidak benar kalau katanya saya pukul pakai kunci motor, sementara motor saya tidak pakai kontak dengan menggunakan kunci, kemungkinan kena kuku saya, “ jelasnya.
Terkait ini, dirinya juga dan keluarga sangat dirugikan oleh pelapor Ninda, sehingga kata dia, besok juga akan mengambil langkah hukum untuk melapor balik di Polresta Mamuju.
Dia mengaku, sejumlah bukti yang dimiliki akan dijadikan laporan ke polisi termasuk bukti dugaan pengancaman dan teror ke anaknya.
“ Saya juga akan buat laporan polisi besok, kalau dia luka saya juga luka dengan bukti yang ada. Termasuk bukti percakapan, bahwa anak saya di teror dengan dugaan ancaman pembunuhan terhadap anak saya dengan menggunakan bahasa Inggris, “ tegas RI.(rls)